Selasa, 14 Oktober 2014

Model Pembelajaran Jigsaw



BAB I
Asumsi Model
    A.    Asumsi Model Pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran kooperatif teknik Jigsaw adalah suatu teknik pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya (Arends, 1997). Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran pada teman sekelompok atau teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab untuk pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Guru  berperan sebagai fasilisator dan motifator.  Tujuan model Jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam  yang tidak mungkin diperoleh siswa  apabila siswa mempelajari materi secara individual. Dalam metode Jigsaw ini siswa dibagi menjadi dua kelompok  yaitu “kelompok asal” dan “kelompok ahli”. Setiap siswa  yang ada dalam” kelompok awal” mengkhususkan diri pada satu bagian dalam sebuah unit pembelajaran. Siswa dalam “kelompok awal”  ini kemudian dibagi lagi untuk masuk kedalam “kelompoka ahli” untuk mendiskusikan materi yang berbeda. Siswa kemudian kembalike “kelompok awal”  untuk mendiskusikan materi hasil “kelompok ahli” pada siswa “kelompok awal”.




Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 sampai 5 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok yang lain. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa agar terciptanya suasana yang baik bagi setiap anggota kelompok. Sedangkan kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asaal.
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda, bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Disini, peran guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah untuk memahami materi yang diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli. Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang didapatkan saat melakukan diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh setiap anggota pada kelompok asal. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan. Artinya para siswa harus memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang positif dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah yang diberikan.
 Metode jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson (1975). Metode ini memiliki dua versi tambahan, jigsaw II (Slavin, 1989) dan Jigsaw IIIN(Kagan, 1990). Metode ini dapat diterapkan untuk materi – materi yang berhubungan dengan keterampilan membaca, menulis, mendengar, menulis, maupun berbicara. Ia menggabungkan aktivitas membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Dalam Jigsaw, guru harus memahami kemampuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar materi pelajaran menjadi lebih bermakna. Guru juga memberi banyak kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Jigsaw adalah salah satu teknik cooperative learning yang pertama kali diterapkan oleh Elliiot Aronson tahun 1971 dan dipublikasikan tahun 1978. Pada awalnya penelitiannya kelas jigsaw ini dipakai untuk tujuan agar mengurangi rasa kompetisi pembelajar dan masalah ras yang terdapat disebuah kelas  yang berada di Austin, Texas. Kota texas ini termasuk mengalami masalah rasis yang sangat parah, dan itu pun memunculkan  intervensi dari sekolah – sekolah untuk menghilangkan masalah tersebut.
A.  Unsur – unsur dalam Model Pembelajaran
1.    Sintakmatik Model
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw sbb:
a)      Persiapan
1) Materi
Memilih materi dirancang sedimikian rupa sehingga dapat digunakan pembelajaran secara berkelompok. Sebelum materi pembelajaran disajikan, terlebih dahulu dibuat lembar kerja siswa yang akan dipelajari oleh siswa dalam kelompoknya.
2)  Menetapkan siswa dalam kelompok
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat dua macam kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal dilakukan oleh guru. Setiap kelompok asal terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Terdapat beberapa petunjuk dalam menetapkan kelompok asal, yaitu:
·      Menetapkan ranking siswa
Ranking ditetapkan berdasarkan prestasi akademik siswa semester sebelumnya. Selain itu juga dapat melalui hasil ulangan sebelumnya.
·      Menentukan jumlah kelompok
          Tiap kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang berkemampuan heterogen. Kelompok ini disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut kelompok Jigsaw (gigi gergaji). Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa dan materi pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan terdapat
 5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan 8 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau dipelajari dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal.
·    Membagi siswa dalam kelompok
      Setelah menentukan jumlah siswa dalam kelompok, kemudian dilakukan pembagian siswa dalam kelompk diatur seimbang dan heterogen. Kelompok ahli ditentukan oleh guru dengan mempertimbangkan kemampuan yang baik atau prestasi dari siwa itu sendiri. Guru memilih ahli yang tepat agar dapat membantu menjelaskan kepada anggota kelompoknya sehingga anggota yang lain memperoleh pemahaman yang sama.
b)      Tahap Pembelajaran
Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada  siswa dan memotivasi siswa untuk belajar. Kegiatan ini diikuti dengan menyajikan informasi dalam bentuk teks. Pada langkah ini guru menyajikan konsep dan prinsip dasar yang membekali siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan untuk mencapai tujuan belajar yang sudah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya, siswa diorganisasikan dalam kelompok asal. Kelompok asal melakukan diskusi dengan anggota dari kelompok ahli untuk menyelesaikan topik yang ditugaskan kepada mereka.


c)      Evaluasi Mandiri dan Penghargaan Kelompok
                        Setelah selesai menjelaskan pembelajaran, siswa diharuskan menunjukkan hasil belajar selama bekerja dalam kelompok dengan mengerjakan tes hasil belajar secara individual. Nilai yang diperoleh masing-masing individu diperhitungkan melalui skor perkembangan siswa untuk kelompok asal.  Penentuan skor kelompok diperoleh dari penjumlahan skor perkembangan tiap individu dalam kelompok asal. Penghargaan diberikan terhadap kelompok asal yang berprestasi. Penghargaan dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
1) Tim Baik (Good Team)
2) Tim Hebat (Great Team)
3) Tim Super (Super Great Team)
2. Sistem Sosial
          Model pembelajaran Jigsaw merupakan salah satu cara untuk melatih anak didik untuk lebih aktif untuk berbicara menyampaikan pendapat dalam kelompok maupun dalam kelas. Sehingga antara anak didik yang satu dengan yang lain bisa saling berinteraksi juga dengan guru, karena disini guru mengarahkan siswa dalam mempelajari materi. Anak didik bisa juga menjadi tutor sebaya, bisa saling membantu dengan anak didik lainnya. Selain itu anak didik juga akan lebih bertanggung jawab terhadap pembelajaran diri mereka sendiri juga orang lain.
  
3.         P rinsip Reaksi
Di sini guru berperan sebagai pendamping, penolong, dan mengarahkan siswa dalam mempelajari materi dalam kelompok. Guru harus mempersiapkan masalah-masalah berupa soal untuk dikerjakan oleh anak didik dan didiskusikan dalam kelompok. Tiap kelompok harus mempunyai skor tertinggi. Terdapat pula penilaian individu, peniulaian individu digunakan untuk mendongkrak nilai kelompok.
4.              Sistem Pendukung
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat diterapkan pada pembelajaran dengan adanya interaksi antar anak didik dan guru. Sarana yang diperlukan unruk mendukung dalam pelaksanaan model pembelajaran Jigsaw adalah materi yang tercantum dalam materi buku paket maupun Lembar Kerja Siswa (LKS).
5.                Dampak Instruksional dan Penyerta
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw memberi dampak positif bagi anak didik. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif Jigsaw, anak didik dilatih untuk menyelesaikan masalahnya dan belajar bertanggung jawab terhadap pembelajarannya. Selain itu anak didik juga dapat meningkkatkan nilai nilainya dengan mengerjakan tugas dari guru.


  
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw
Kelebihan :
1) Pendidik berperan sebagai pendamping, penolong, dan mengarahkan siswa dalam mempelajari materi pada kelompok ahli yang bertugas menjelasakan materi kepada rekan-rekannya.
2) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.
3) Melatih anak didik untuk lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat.
4) Meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Kelemahan :
1) Pembagian kelompok yang tidak heterogen, dimungkinkan kelompok anggotanya lemah semua.
2) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi ahli sering tidak sesuai antara kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari.
3) Anak didik yang aktif akan lebih mendominasi diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi.
4) Anak didik yang memiliki kemampuan membaca dan berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi ketika sebagai tenaga ahli sehingga dimungkinkan terjadinya kesalahan pemahaman materi.

BAB III
PENUTUP
A.    SIMPULAN
Metode Jigsaw pada hakekatnya model pembelajaran kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilisator dan motifator. Tujuan metode Jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerjatim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa apabila siswa mempelajari materi secara individual.
Metode jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson (1975). Metode ini memiliki dua versi tambahan, jigsaw II (Slavin, 1989) dan Jigsaw IIIN(Kagan, 1990). Metode ini dapat diterapkan untuk materi – materi yang berhubungan dengan keterampilan membaca, menulis, mendengar, menulis, maupun berbicara. Ia menggabungkan aktivitas membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Dalam Jigsaw, guru harus memahami kemampuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar materi pelajaran menjadi lebih bermakna. Guru juga memberi banyak kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
B.     SARAN
1. Dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw harus memperhatikan tingkat heterogenitas masing-masing kelompok, asal dan pemberian tugas yang akan menjadi tim ahli sesuai dengan kemampuan siswa.
2. Guru harus selalu memupuk tanggung jawab individu dan kelompok dalam pembelajaran.

DAFTAR PUSTAKA
Ngatmini, dkk.2010.Perencanaan Pembelajaran Bahasa Indonesia.Semarang:IKIP PRGI PRESS
Huda, miftahul. 2013. Model – Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Soekamto, Toeti dan Udin Saripudin Winataputra. 1996. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran.
















 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan      : SD I PAYAMAN
Kelas/Semester            : IV / 1
Tema/ Sub Tema         : Berbagai Pekerjaan (4)/ Jenis-jenis Pekerjaan (1)
Pembelajaran ke          : 1
Alokasi waktu             : 6JP (6 x 35 menit)/1 hari

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung-jawab, peduli, dan percaya   
           diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati dan menanya
           Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan  
           tempt bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas, sistematis, dan
           logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku
           anak beriman dan berakhlak mulia.







B. Kompetensi Dasar
IPS
1.2  Menjalankan ajaran agama dalam berpikir dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
1.3  Menerima karunia Tuhan YME yang telah menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku kerjasama, tanggung jawab, dan menghargai orang lain dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman sebaya.
3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas antarruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan pendidikan.
 4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai proses pengolahan teh.                             
IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati- hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang teknologi yang digunakan di kehidupan sehari- hari dan kemudahan yang diperoleh oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut.


Bahasa Indonesia
1.2 Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, per kembangan teknologi, sosial, serta permasalahan sosial.
2.4  Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui pemanfaatan bahasa Indonesia.
3.4  Menggali informasi dari teks cerita ”proses pengolahan teh” dengan bantuan guru dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
4.4  Menyajikan teks cerita tentang ”proses pengolahan sumber daya alam yang ada di sekitarnya” secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
  
  C. Indikator
 IPS
1.2.1. Menunjukkan perilaku berpikir kritis berdasarkan ajaran agama dalam mendiskusikan pengertian kelembagaan sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
1.3.1. Menunjukkan perilaku mensyukuri sumber daya alam yang dapat menjadi media untuk menciptakan pekerjaan.
2.3.1. Menunjukkan perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai pendapat orang lain dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman melalui pembelajaran diskusi.
3.1.1. Menjelaskan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya dengan kondisi geografis.
3.1.2. Menjelaskan proses pengolahan teh secara sederhana.         
4. 1.1. Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai proses pengolahan teh.


IPA
1.1.1. Menunjukkan bertambahnya perilaku mensyukuri  hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati- hati; bertanggung jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
3.7.2. Menjelaskan hubungan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern) dengan jenis pekerjaan yang sesuai.
4.7.1.  Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan teknologi pengolahan teh.

   Bahasa indonesia
3.4.1. Mengidentifikasi informasi yang ada dalam teks cerita ”proses pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
 3.4.2. Menunjukkan kosakata baku yang ada dalam isi teks cerita ”proses pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
4.4.1.  Mengidentifikasi judul teks cerita ”proses pengolahan sumber daya alam yang ada di sekitarnya” secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.





 D.  Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya dengan kondisi geografis
2. Melalui diskusi, peserta didik  dapat menjelaskan proses pengolahan teh secara sederhana.
3. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan hubungan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern) dengan jenis pekerjaan yang sesuai
4. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyajikan laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern).
5. Melalui diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi informasi yang ada dalam teks cerita ”proses pengolahan teh”  secara lisan dan tertulis.
7. Melalui diskusi, peserta didik dapat menunjukkan kosakata baku yang ada dalam isi teks cerita ”prose pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
8, Melalui diskusi, peserta didik dapat mengidentifikasi judul teks cerita ”proses pengolahan sumber daya alam yang ada di sekitarnya” secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.

E. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis pekerjaan berdasarkan kondisi geografis
2. Teks “proses pengolahan teh”
4. Hubungan Jenis-jenis Pekerjaan dengan Perkembangan Teknologi Pengolahan Teh
F.  Model Pembelajaran
Model Pembelajaran : Jigsaw


G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
Alokasi waktu
Karakter
1.    Pendahuluan
a.    Guru mempersiapkan materi ajar, model, dan alat peraga.
b.    Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
c.    Siswa memimpin berdoa untuk mengawali kegiatan pembelajaran.
d.   Guru mempresensi siswa
e.    Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi :  Apa pekerjaan orang tuamu?.  Coba tebak isi kotak ini!  Hari ini kita akan mendiskusikan hal yang berkaitan dengan isi kotak ini?. Masih ingat peraturan berdiskusi?
f.     Guru memberi motivasi siswa, bahwa ada berbagai macam pekerjaan yang dimiliki orang tua kita dan siswa diminta untuk mematuhi kedua orang tua.
g.    Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.


(20 menit)

Tanggung Jawab
Religius

Motivasi
2.      Kegiatan Inti
a.          Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.

b.      Masing-masing kelompok menerima materi dari guru yang diperoleh dari buku siswa.
c.       Masing-masing kelompok menerima media berupa gambar kondisi geografis (darat) serta gambar jenis-jenis pekerjaan, serta gambar proses pengolahan teh.
d.      Siswa diminta membaca buku siswa serta bahan-bahan dari buku siswa.
e.       siswa dalam kelompoknya masing-masing mengamati gambar kondisi geografis (darat)  yang ada di lingkungan kita. Setelah itu, pengamatan dilanjutkan terhadap gambar jenis-jenis pekerjaan.
f.       siswa saling bertanya-jawab, serta beradu gagasan satu sama lain untuk menyimpulkan hubungan antara jenis-jenis pekerjaan dengan kondisi geografis.

g.      berdasarkan hasil pengamatan siswa mendiskusikan hubungan antara jenis-jenis pekerjaan dengan kondisi geografis (dataran tinggi dan dataran rendah)
S             h. siswa saling bertanya-jawab, serta beradu gagasan satu sama lain untuk menyimpulkan hubungan antara jenis-jenis pekerjaan dengan kondisi geografis.
S           i. siswa mengamati lagi gambar proses pengolahan teh. Berdasarkan hasil pengamatan siswa mendiskusikan langkah-langkah proses pengolahan tersebut.
 j. Guru berkeliling kelas mengamati aktivitas siswa, serta siap membantu siswa yang mengalami kesulitan.
   k. Siswa mendiskusikan hubungan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern)  dengan jenis-jenias  pekerjaan .
l. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang suli dimengerti.
     m. Siswa menyajikan dan mengumpulkan kepada guru laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan teknologi pembuatan teh.
n. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang hal-hal yang suli dimengerti.
o.  Siswa menyajikan dan mengumpulkan kepada guru laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan teknologi pembuatan teh.
p. Siswa melalui diskusi kelompok mengidentifikasi informasi yang ada dalam teks cerita ”proses pengolahan teh”  secara lisan dan tertulis.
q. Melalui diskusi siswa mengidentifikasi  kosakata baku yang ada dalam isi teks cerita ”proses pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
   r. Siswa dalam kelompok mengidentifikasi judul teks cerita ”proses pengolahan sumber daya alam yang ada di sekitarnya” secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku.
s. Masing-masing kelompok melakukan diskusi akhir untuk menyepakati tugas kelompok yang akan presentasikan di depan kelas dan diserahkan kepada guru.
t. Wakil-wakil kelompok maju ke depan kelas untuk mepresentasikan hasil diskusinya disertai dengan mendemonstrasikan gambar-gambar untuk memudahkan pemahaman.  
Fase I : Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
o   guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 3 orang
Fase II : Menunjuk salah satu siswa dari tiap kelompok sebagai pemimpin.
o   Guru menujuk salah satu siswa dari tiap kelompok sebagai pemimpin. Awalnya, orang ini harus menjadi siswa yang paling matang dalam kelompok. 
o   Dari kelompok yang anggotanya matang ini dibentuk kelompok lagi yang namanya kelompok ahli.


Fase III : Guru membagi materi yang akan didiskusikan
o    Setiap kelompok ahli mendiskusikan materi sesuai dengan maeeri yang telah dibagikan kepada mereka.
o    Peminpin kelompok dapat campur tangan dalam mengendalikan jalannya diskusi agar tetap tertib sehingga tujuan tercapai.

Fase IV: Setelah selasai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal.
o    Guru meminta kepada setiap siswa untuk mempresentasikannya atau menjelaskan untuk kelompok asal.
o    Guru Mendorong anggota kelompok lain dalam kelompok untuk mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi. 
Fase V  :  Pada akhir sesi, guru memberikan kuis kepada siswa.
o   Pada akhir sesi guru memberikan kuis pada materi sehingga siswa dengan cepat menyadari bahwa sesi ini tidak hanya menyenangkan tetapi materi yang dibahas dapat berguna bagi siswa.
Fase VI : Setelah kuis selesai, Guru mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
o   Setelah kuis selesai guru mengoreksi dan menilai hasil pekerjaan siswa.




(170 menit)

Tanggung jawab
Rasa ingin tahu



Aktif
Kerjasama
Tanggung Jawab
Aktif
.     3. Penutup
a.       Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dibahas bersama dengan dipandu guru.
b.  Guru mengkonfirmasi baik mengenai pemahaman peserta didik yang sudah benar maupun yang masih harus diluruskan terhadap materi pembelajaran.
c.    Peserta didik melalkukan refleksi mengenai: apa yang telah dipelajari dan manfaatnya, serta menyadari tentang  sikap perilaku yang dirasakan baik serta menyadari tentang  kemampuan pengetahuan yang telah diperolehnya.
d.  Guru menutup pembelajaran dengan berdoa



(70 menit)

Tanggung jawab
Teliti
Religius
 
   I.Alat dan Sumber Belajar
1.   Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Tema 4)
2.   Gambar yang sesusai dengan materi
3.   Lingkungan disekitar kelas atau sekolah
   J .  Penilaian
1. Rubrik siswa:
a. Rubrik Penilaian Presentasi “Demonstrasi Menggunakan Gambar tentang Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kondisi Geografis (dataran tinggi dan rendah)”.
   Beri tanda (√ ) pada kolom sesuai dengan presentasi temanmu.   
            Kalimat  yang digunakan
Kalimat jelas dan mudah dimengerti
Kalimat cukup jelas, tetapi ada beberapa kata yang sulit dimengerti
Kalimat sulit dimengerti
Suara saat presentasi
Jelas terdengar
Kurang jelas
Tidak    Terdengar
Kesesuaian gambar dengan jenis pekerjaan
Seuai
-
Tidak     Sesuai
    Sikap saat presentasi
Berani dan penuh percaya diri
Cukup berani, tetapi tampak masih ragu
Tidak percaya diri (malu dan tidak mau bicara)

     b. Rubrik Penilaian Presentasi “Proses Pengolahan Teh  ”
   Beri tanda (√ ) pada kolom sesuai dengan presentasi temanmu.
Bahas Kalimat yang digunakan
Kalimat jelas dan mudah dimengerti
Kalimat cukup jelas, tetapi ada beberapa kata yang sulit dimengerti
Kalimat sulit dimengerti
Suara saat presentasi
Jelas terdengar
Kurang jelas
Tidak terdengar
S  Sikap saat presentasi
Berani dan penuh percaya diri
Cukup berani, tetapi tampak masih ragu
Tidak percaya diri (malu dan tidak mau bicara)

d.   Rubrik Penilaian “Kemampuan menjelaskan hubungan teknologi pengolahan teh dengan jenis-jenis pekerjaan pemetik teh, pengusaha kebun teh, dan pekerja pabrik teh.
Ketepatan mengidentifikasi jenis pekerjaan


Tepat dalam mencocokkan antara jenis pekerjaan dengan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern)
Tidak tepat dalam mencocokkan antara jenis pekerjaan dengan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern k tepat

Bahasa yang digunakan
Kalimat jelas dan mudah dimengerti
Kalimat sulit dimengerti
Rasional
Rasionalnya tinggi dalam menghubungkan antara jenis pekerjaan dengan teknologi pengolahan teh
Rasionalnya rendah dalam menghubungkan antara jenis pekerjaan dengan teknologi pengolahan teh


d. Daftar periksa untuk mengolah informasi (Bahasa Indonesia)

Sudah
Belum
Menulis semua proses pengolahan teh


Menulis secara runtut


Menulis dengan kata baku



e. Daftar periksa untuk judul teks cerita “Proses Pengolahan Sumber daya alam yang ada di sekitarmu”
Judul
Jelas
Tidak Jelas
Sesuai dengan SDA di sekitar tempat tinggalnya
Sesuai
Tidak sesuai







    2. Penilaian Sikap (kerjasama, tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain).
Sikap
Belum terlihat
Mulai terlihat
Mulai berkembang
Membudaya
Keterangan
Kerjasama





Tanggung Jawab





Menghargai pendapat






 Semarang, 20  April 2014


Mengetahui
Kepala Sekolah                                                           Guru Kelas IV


(.........................)                                                         (.........................)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar