BAB
I
Asumsi
Model
A.
Asumsi Model Pembelajaran Jigsaw
Pembelajaran kooperatif
teknik Jigsaw adalah
suatu teknik pembelajaran kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam
satu kelompok yang bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan
mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
(Arends, 1997). Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab besar dalam
pembelajaran. Jigsaw menggabungkan konsep pengajaran pada teman sekelompok atau
teman sebaya dalam usaha membantu belajar. Jigsaw didesain untuk meningkatkan
rasa tanggung jawab untuk pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang
lain. Guru berperan sebagai fasilisator dan motifator. Tujuan model Jigsaw ini adalah untuk
mengembangkan kerja tim, ketrampilan belajar kooperatif dan penguasaan
pengetahuan secara mendalam yang tidak mungkin diperoleh siswa
apabila siswa mempelajari materi secara individual. Dalam metode Jigsaw ini
siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu “kelompok asal” dan “kelompok
ahli”. Setiap siswa yang ada dalam” kelompok awal” mengkhususkan diri
pada satu bagian dalam sebuah unit pembelajaran. Siswa dalam “kelompok awal”
ini kemudian dibagi lagi untuk masuk kedalam “kelompoka ahli” untuk
mendiskusikan materi yang berbeda. Siswa kemudian kembalike “kelompok awal”
untuk mendiskusikan materi hasil “kelompok ahli” pada siswa “kelompok
awal”.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan
model pembelajaran kooperatif, siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri
dari 4 sampai 5 orang dengan memperhatikan keheterogenan, bekerjasama positif
dan setiap anggota bertanggung jawab untuk mempelajari masalah tertentu dari
materi yang diberikan dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok
yang lain. Dalam model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, terdapat kelompok
ahli dan kelompok asal. Kelompok asal adalah kelompok awal siswa terdiri dari
berapa anggota kelompok ahli yang dibentuk dengan memperhatikan keragaman dan
latar belakang. Guru harus trampil dan mengetahui latar belakang siswa agar
terciptanya suasana yang baik bagi setiap anggota kelompok. Sedangkan kelompok
ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok lain (kelompok
asal) yang ditugaskan untuk mendalami topik tertentu untuk kemudian dijelaskan
kepada anggota kelompok asaal.
Para anggota dari kelompok asal yang berbeda,
bertemu dengan topik yang sama dalam kelompok ahli untuk berdiskusi dan
membahas materi yang ditugaskan pada masing-masing anggota kelompok serta
membantu satu sama lain untuk mempelajari topik mereka tersebut. Disini, peran
guru adalah memfasilitasi dan memotivasi para anggota kelompok ahli agar mudah
untuk memahami materi yang diberikan. Setelah pembahasan selesai, para anggota
kelompok kemudian kembali pada kelompok asal dan mengajarkan pada teman
sekelompoknya apa yang telah mereka dapatkan pada saat pertemuan di kelompok ahli.
Para kelompok ahli harus mampu untuk membagi pengetahuan yang didapatkan saat
melakukan diskusi di kelompok ahli, sehingga pengetahuan tersebut diterima oleh
setiap anggota pada kelompok asal. Kunci tipe Jigsaw ini adalah interdependence
setiap siswa terhadap anggota tim yang memberikan informasi yang diperlukan.
Artinya para siswa harus memiliki tanggung jawab dan kerja sama yang positif
dan saling ketergantungan untuk mendapatkan informasi dan memecahkan masalah
yang diberikan.
Metode
jigsaw pertama kali dikembangkan oleh Aronson (1975). Metode ini memiliki dua
versi tambahan, jigsaw II (Slavin, 1989) dan Jigsaw IIIN(Kagan, 1990). Metode
ini dapat diterapkan untuk materi – materi yang berhubungan dengan keterampilan
membaca, menulis, mendengar, menulis, maupun berbicara. Ia menggabungkan
aktivitas membaca, menulis, mendengarkan dan berbicara. Dalam Jigsaw, guru
harus memahami kemampuan dan pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan
skema ini agar materi pelajaran menjadi lebih bermakna. Guru juga memberi
banyak kesempatan pada siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan
keterampilan berkomunikasi. Jigsaw adalah salah satu teknik cooperative
learning yang pertama kali diterapkan oleh Elliiot Aronson tahun 1971 dan
dipublikasikan tahun 1978. Pada awalnya penelitiannya kelas jigsaw ini dipakai
untuk tujuan agar mengurangi rasa kompetisi pembelajar dan masalah ras yang
terdapat disebuah kelas yang berada di Austin, Texas. Kota texas ini
termasuk mengalami masalah rasis yang sangat parah, dan itu pun
memunculkan intervensi dari sekolah – sekolah untuk menghilangkan masalah
tersebut.
A. Unsur – unsur dalam Model Pembelajaran
1. Sintakmatik Model
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
sbb:
a) Persiapan
1) Materi
Memilih materi dirancang sedimikian rupa sehingga dapat digunakan
pembelajaran secara berkelompok. Sebelum materi pembelajaran disajikan,
terlebih dahulu dibuat lembar kerja siswa yang akan dipelajari oleh siswa dalam
kelompoknya.
2)
Menetapkan siswa dalam kelompok
Dalam pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw terdapat dua macam kelompok
yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Pembentukan kelompok asal dilakukan oleh
guru. Setiap kelompok asal terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Terdapat beberapa
petunjuk dalam menetapkan kelompok asal, yaitu:
· Menetapkan ranking siswa
Ranking ditetapkan berdasarkan prestasi akademik
siswa semester sebelumnya. Selain itu juga dapat melalui hasil ulangan
sebelumnya.
· Menentukan jumlah kelompok
Tiap
kelompok terdiri dari 4 sampai 5 siswa yang berkemampuan heterogen. Kelompok ini
disebut kelompok asal. Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan
jumlah bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai. Dalam tipe Jigsaw ini, setiap siswa diberi
tugas mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran tersebut. Semua siswa
dengan materi pembelajaran yang sama belajar bersama dalam kelompok yang
disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli, siswa mendiskusikan bagian materi
pembelajaran yang sama, serta menyusun rencana bagaimana menyampaikan kepada
temannya jika kembali ke kelompok asal. Kelompok asal ini oleh Aronson disebut
kelompok Jigsaw (gigi gergaji). Misal suatu kelas dengan jumlah 40 siswa dan
materi pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajarannya
terdiri dari 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 40 siswa akan terdapat
5 kelompok ahli yang beranggotakan 8 siswa dan
8 kelompok asal yang terdiri dari 5 siswa. Setiap anggota kelompok ahli akan
kembali ke kelompok asal memberikan informasi yang telah diperoleh atau
dipelajari dalam kelompok ahli. Guru memfasilitasi diskusi kelompok baik yang
ada pada kelompok ahli maupun kelompok asal.
· Membagi siswa dalam kelompok
Setelah
menentukan jumlah siswa dalam kelompok, kemudian dilakukan pembagian siswa
dalam kelompk diatur seimbang dan heterogen. Kelompok ahli ditentukan oleh guru
dengan mempertimbangkan kemampuan yang baik atau prestasi dari siwa itu
sendiri. Guru memilih ahli yang tepat agar dapat membantu menjelaskan kepada
anggota kelompoknya sehingga anggota yang lain memperoleh pemahaman yang sama.
b) Tahap Pembelajaran
Pelajaran dimulai dengan guru menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa dan memotivasi
siswa untuk belajar. Kegiatan ini diikuti dengan menyajikan informasi dalam
bentuk teks. Pada langkah ini guru menyajikan konsep dan prinsip dasar yang
membekali siswa untuk mengerjakan tugas-tugas yang akan diberikan untuk
mencapai tujuan belajar yang sudah ditentukan sebelumnya. Selanjutnya, siswa
diorganisasikan dalam kelompok asal. Kelompok asal melakukan diskusi dengan
anggota dari kelompok ahli untuk menyelesaikan topik yang ditugaskan kepada
mereka.
c)
Evaluasi Mandiri dan Penghargaan Kelompok
Setelah
selesai menjelaskan pembelajaran, siswa diharuskan menunjukkan hasil belajar
selama bekerja dalam kelompok dengan mengerjakan tes hasil belajar secara
individual. Nilai yang diperoleh masing-masing individu diperhitungkan melalui
skor perkembangan siswa untuk kelompok asal.
Penentuan skor kelompok diperoleh dari penjumlahan skor perkembangan
tiap individu dalam kelompok asal. Penghargaan diberikan terhadap kelompok asal
yang berprestasi. Penghargaan dapat dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu :
1) Tim Baik (Good Team)
2) Tim Hebat (Great Team)
3) Tim Super (Super Great Team)
2. Sistem Sosial
Model pembelajaran Jigsaw
merupakan salah satu cara untuk melatih anak didik untuk lebih aktif untuk
berbicara menyampaikan pendapat dalam kelompok maupun dalam kelas. Sehingga
antara anak didik yang satu dengan yang lain bisa saling berinteraksi juga
dengan guru, karena disini guru mengarahkan siswa dalam mempelajari materi.
Anak didik bisa juga menjadi tutor sebaya, bisa saling membantu dengan anak
didik lainnya. Selain itu anak didik juga akan lebih bertanggung jawab terhadap
pembelajaran diri mereka sendiri juga orang lain.
3. P rinsip
Reaksi
Di sini guru berperan sebagai pendamping, penolong, dan mengarahkan
siswa dalam mempelajari materi dalam kelompok. Guru harus mempersiapkan
masalah-masalah berupa soal untuk dikerjakan oleh anak didik dan didiskusikan
dalam kelompok. Tiap kelompok harus mempunyai skor tertinggi. Terdapat pula
penilaian individu, peniulaian individu digunakan untuk mendongkrak nilai
kelompok.
4. Sistem Pendukung
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw dapat diterapkan pada pembelajaran
dengan adanya interaksi antar anak didik dan guru. Sarana yang diperlukan unruk
mendukung dalam pelaksanaan model pembelajaran Jigsaw adalah materi yang
tercantum dalam materi buku paket maupun Lembar Kerja Siswa (LKS).
5. Dampak Instruksional dan Penyerta
Model pembelajaran kooperatif Jigsaw memberi dampak positif bagi anak
didik. Dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif Jigsaw, anak didik
dilatih untuk menyelesaikan masalahnya dan belajar bertanggung jawab terhadap
pembelajarannya. Selain itu anak didik juga dapat meningkkatkan nilai nilainya
dengan mengerjakan tugas dari guru.
Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran
Kooperatif Jigsaw
Kelebihan :
1) Pendidik berperan sebagai pendamping, penolong,
dan mengarahkan siswa dalam mempelajari materi pada kelompok ahli yang bertugas
menjelasakan materi kepada rekan-rekannya.
2) Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam
waktu yang lebih singkat.
3) Melatih anak didik untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat.
4) Meningkatkan tanggung jawab siswa terhadap
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain.
Kelemahan :
1) Pembagian kelompok yang tidak heterogen,
dimungkinkan kelompok anggotanya lemah semua.
2) Penugasan anggota kelompok untuk menjadi ahli
sering tidak sesuai antara kemampuan dengan kompetensi yang harus dipelajari.
3) Anak didik yang aktif akan lebih mendominasi
diskusi, dan cenderung mengontrol jalannya diskusi.
4) Anak didik yang memiliki kemampuan membaca dan
berfikir rendah akan mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi ketika
sebagai tenaga ahli sehingga dimungkinkan terjadinya kesalahan pemahaman
materi.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Metode Jigsaw pada hakekatnya model pembelajaran
kooperatif yang berpusat pada siswa. Siswa mempunyai peran dan tanggung jawab
besar dalam pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilisator dan motifator.
Tujuan metode Jigsaw ini adalah untuk mengembangkan kerjatim, ketrampilan
belajar kooperatif dan penguasaan pengetahuan secara mendalam yang tidak
mungkin diperoleh siswa apabila siswa mempelajari materi secara individual.
Metode jigsaw pertama kali dikembangkan oleh
Aronson (1975). Metode ini memiliki dua versi tambahan, jigsaw II (Slavin,
1989) dan Jigsaw IIIN(Kagan, 1990). Metode ini dapat diterapkan untuk materi –
materi yang berhubungan dengan keterampilan membaca, menulis, mendengar,
menulis, maupun berbicara. Ia menggabungkan aktivitas membaca, menulis,
mendengarkan dan berbicara. Dalam Jigsaw, guru harus memahami kemampuan dan
pengalaman siswa dan membantu siswa mengaktifkan skema ini agar materi
pelajaran menjadi lebih bermakna. Guru juga memberi banyak kesempatan pada
siswa untuk mengolah informasi dan meningkatkan keterampilan berkomunikasi.
B. SARAN
1. Dalam
menerapkan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw harus memperhatikan tingkat
heterogenitas masing-masing kelompok, asal dan pemberian tugas yang akan
menjadi tim ahli sesuai dengan kemampuan siswa.
2. Guru
harus selalu memupuk tanggung jawab individu dan kelompok dalam pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Ngatmini, dkk.2010.Perencanaan Pembelajaran
Bahasa Indonesia.Semarang:IKIP PRGI PRESS
http://fhinajeparaz.wordpress.com/2013/01/03/model-pembelajaran-jigsaw-2./. Diunduh pada tanggal 18 April 2013.
Huda,
miftahul. 2013. Model – Model Pengajaran
dan Pembelajaran. Yogyakarta. Pustaka Pelajar.
Soekamto, Toeti dan Udin Saripudin Winataputra. 1996. Teori Belajar dan Model-Model Pembelajaran.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan Pendidikan :
SD I PAYAMAN
Kelas/Semester
: IV / 1
Tema/ Sub Tema :
Berbagai Pekerjaan (4)/ Jenis-jenis Pekerjaan (1)
Pembelajaran
ke : 1
Alokasi waktu :
6JP (6 x 35 menit)/1 hari
A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran
agama yang dianutnya.
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung-jawab, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga.
KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara
mengamati dan menanya
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan
dan
tempt bermain.
KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa
yang jelas, sistematis, dan
logis dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia.
B. Kompetensi Dasar
IPS
1.2 Menjalankan ajaran agama dalam berpikir
dan berperilaku sebagai penduduk Indonesia dengan mempertimbangkan kelembagaan
sosial, budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
1.3 Menerima karunia Tuhan YME yang telah
menciptakan manusia dan lingkungannya.
2.3 Menunjukkan perilaku kerjasama, tanggung jawab,
dan menghargai orang lain dalam melakukan interaksi sosial dengan lingkungan
dan teman sebaya.
3.1 Mengenal manusia, aspek keruangan, konektivitas
antarruang, perubahan dan keberlanjutan dalam waktu, sosial, ekonomi, dan
pendidikan.
4.1 Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai
proses pengolahan teh.
IPA
1.1 Bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan
keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang
menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati- hati; bertanggung
jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
3.7 Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya
alam dengan lingkungan, teknologi, dan masyarakat.
4.7 Menyajikan laporan hasil pengamatan tentang
teknologi yang digunakan di kehidupan sehari- hari dan kemudahan yang diperoleh
oleh masyarakat dengan memanfaatkan teknologi tersebut.
Bahasa Indonesia
1.2
Mengakui dan mensyukuri anugerah Tuhan yang Maha Esa atas keberadaan lingkungan
dan sumber daya alam, alat teknologi modern dan tradisional, per kembangan
teknologi, sosial, serta permasalahan sosial.
2.4
Memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan sumber daya alam melalui pemanfaatan
bahasa Indonesia.
3.4
Menggali informasi dari teks cerita ”proses pengolahan teh” dengan bantuan guru
dan teman dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
4.4
Menyajikan teks cerita tentang ”proses pengolahan sumber daya alam yang ada di
sekitarnya” secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan
memilih dan memilah kosakata baku.
C. Indikator
IPS
1.2.1. Menunjukkan perilaku berpikir kritis
berdasarkan ajaran agama dalam mendiskusikan pengertian kelembagaan sosial,
budaya, ekonomi, dan politik dalam masyarakat.
1.3.1. Menunjukkan perilaku mensyukuri sumber daya
alam yang dapat menjadi media untuk menciptakan pekerjaan.
2.3.1. Menunjukkan
perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai pendapat orang lain dalam
melakukan interaksi sosial dengan lingkungan dan teman melalui pembelajaran
diskusi.
3.1.1. Menjelaskan jenis-jenis pekerjaan serta
hubungannya dengan kondisi geografis.
3.1.2. Menjelaskan proses pengolahan teh secara sederhana.
4. 1.1. Menceritakan tentang hasil bacaan mengenai
proses pengolahan teh.
IPA
1.1.1. Menunjukkan bertambahnya perilaku
mensyukuri hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya
terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam
pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
2.1.1. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa
ingin tahu; objektif; jujur; teliti; cermat; tekun; hati- hati; bertanggung
jawab; terbuka; dan peduli lingkungan) dalam aktivitas sehari-hari sebagai
wujud implementasi sikap dalam melakukan inkuiri ilmiah dan berdiskusi.
3.7.2. Menjelaskan hubungan teknologi pengolahan
teh (sederhana dan modern) dengan jenis pekerjaan yang sesuai.
4.7.1. Menyajikan laporan hasil pengamatan
tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan teknologi pengolahan
teh.
Bahasa
indonesia
3.4.1. Mengidentifikasi informasi yang ada dalam
teks cerita ”proses pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
3.4.2. Menunjukkan kosakata baku yang ada
dalam isi teks cerita ”proses pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
4.4.1. Mengidentifikasi judul teks cerita
”proses pengolahan sumber daya alam yang ada di sekitarnya” secara mandiri
dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata
baku.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya
dengan kondisi geografis
2. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan proses pengolahan teh secara sederhana.
3. Melalui diskusi, peserta didik dapat menjelaskan
hubungan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern) dengan jenis pekerjaan
yang sesuai
4. Melalui diskusi, peserta didik dapat menyajikan
laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan perkembangan
teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern).
5. Melalui diskusi, peserta didik dapat
mengidentifikasi informasi yang ada dalam teks cerita ”proses pengolahan
teh” secara lisan dan tertulis.
7. Melalui diskusi, peserta didik dapat menunjukkan
kosakata baku yang ada dalam isi teks cerita ”prose pengolahan teh” secara
lisan dan tertulis.
8, Melalui diskusi, peserta didik dapat
mengidentifikasi judul teks cerita ”proses pengolahan sumber daya alam yang ada
di sekitarnya” secara mandiri dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis
dengan memilih dan memilah kosakata baku.
E. Materi Pembelajaran
1. Jenis-jenis pekerjaan berdasarkan kondisi geografis
2. Teks “proses pengolahan teh”
4. Hubungan Jenis-jenis Pekerjaan dengan Perkembangan
Teknologi Pengolahan Teh
F. Model Pembelajaran
Model
Pembelajaran : Jigsaw
G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan
|
Alokasi waktu
|
Karakter
|
1. Pendahuluan
a. Guru
mempersiapkan materi ajar, model, dan alat peraga.
b. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam.
c. Siswa memimpin berdoa untuk mengawali kegiatan
pembelajaran.
d. Guru mempresensi siswa
e. Guru melakukan apersepsi dengan mengajukan
beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan materi : Apa pekerjaan orang
tuamu?. Coba tebak isi kotak ini! Hari ini kita akan
mendiskusikan hal yang berkaitan dengan isi kotak ini?. Masih ingat peraturan
berdiskusi?
f.
Guru memberi motivasi siswa, bahwa ada
berbagai macam pekerjaan yang dimiliki orang tua kita dan siswa diminta untuk
mematuhi kedua orang tua.
g. Guru menyampaikan
tujuan pembelajaran dan kompetensi yang diharapkan.
|
(20 menit)
|
Tanggung Jawab
Religius
Motivasi
|
2. Kegiatan Inti
a.
Guru
membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
b. Masing-masing kelompok menerima materi dari guru yang diperoleh dari buku siswa.
c. Masing-masing kelompok menerima media berupa gambar kondisi geografis
(darat) serta gambar jenis-jenis pekerjaan, serta gambar proses pengolahan
teh.
d. Siswa diminta membaca buku
siswa serta bahan-bahan dari buku siswa.
e. siswa dalam
kelompoknya masing-masing mengamati gambar kondisi geografis (darat)
yang ada di lingkungan kita. Setelah itu, pengamatan dilanjutkan
terhadap gambar jenis-jenis pekerjaan.
f. siswa saling
bertanya-jawab, serta beradu gagasan satu sama lain untuk menyimpulkan
hubungan antara jenis-jenis pekerjaan dengan kondisi geografis.
g. berdasarkan hasil pengamatan siswa
mendiskusikan hubungan antara jenis-jenis pekerjaan dengan kondisi geografis
(dataran tinggi dan dataran rendah)
S h. siswa saling bertanya-jawab, serta beradu gagasan satu sama lain untuk
menyimpulkan hubungan antara jenis-jenis pekerjaan dengan kondisi geografis.
S i. siswa mengamati lagi gambar proses pengolahan teh. Berdasarkan hasil
pengamatan siswa mendiskusikan langkah-langkah proses pengolahan tersebut.
j. Guru
berkeliling kelas mengamati aktivitas siswa, serta siap membantu siswa yang
mengalami kesulitan.
k.
Siswa
mendiskusikan hubungan teknologi pengolahan teh (sederhana dan modern)
dengan jenis-jenias pekerjaan .
l. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang suli dimengerti.
m. Siswa menyajikan dan mengumpulkan kepada guru
laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan
perkembangan teknologi pembuatan teh.
n. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pertanyaan
tentang hal-hal yang suli dimengerti.
o. Siswa menyajikan dan mengumpulkan kepada guru
laporan hasil pengamatan tentang jenis-jenis pekerjaan sesuai dengan
perkembangan teknologi pembuatan teh.
p. Siswa melalui diskusi kelompok mengidentifikasi informasi yang ada
dalam teks cerita ”proses pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
q. Melalui diskusi siswa mengidentifikasi kosakata baku yang ada
dalam isi teks cerita ”proses pengolahan teh” secara lisan dan tertulis.
r. Siswa dalam kelompok mengidentifikasi judul teks
cerita ”proses pengolahan sumber daya alam yang ada di sekitarnya” secara mandiri
dalam teks bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah
kosakata baku.
s. Masing-masing kelompok melakukan diskusi akhir untuk menyepakati tugas
kelompok yang akan presentasikan di depan kelas dan diserahkan kepada guru.
t. Wakil-wakil kelompok maju ke depan kelas untuk mepresentasikan hasil
diskusinya disertai dengan mendemonstrasikan gambar-gambar untuk memudahkan
pemahaman.
Fase I : Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok
o guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok
terdiri dari 3 orang
Fase II : Menunjuk
salah satu siswa dari tiap kelompok sebagai pemimpin.
o Guru menujuk
salah satu siswa dari tiap kelompok sebagai pemimpin. Awalnya, orang ini
harus menjadi siswa yang paling
matang dalam kelompok.
o Dari kelompok
yang anggotanya matang ini dibentuk kelompok lagi yang namanya kelompok ahli.
Fase III : Guru membagi materi yang
akan didiskusikan
o
Setiap kelompok ahli mendiskusikan
materi sesuai dengan maeeri yang telah dibagikan kepada mereka.
o
Peminpin
kelompok dapat campur tangan dalam mengendalikan jalannya diskusi agar tetap
tertib sehingga tujuan tercapai.
Fase IV: Setelah
selasai berdiskusi siswa kembali ke kelompok asal.
o
Guru meminta kepada setiap siswa untuk
mempresentasikannya atau menjelaskan
untuk kelompok
asal.
o
Guru Mendorong anggota kelompok lain dalam
kelompok untuk mengajukan pertanyaan sebagai klarifikasi.
Fase V : Pada
akhir sesi, guru memberikan kuis kepada siswa.
o
Pada akhir sesi guru memberikan kuis
pada materi sehingga siswa dengan cepat menyadari bahwa sesi ini tidak hanya
menyenangkan tetapi materi yang dibahas dapat berguna bagi siswa.
Fase VI : Setelah kuis selesai, Guru
mengoreksi hasil pekerjaan siswa.
o
Setelah kuis selesai guru mengoreksi
dan menilai hasil pekerjaan siswa.
|
(170 menit)
|
Tanggung jawab
Rasa ingin tahu
Aktif
Kerjasama
Tanggung Jawab
Aktif
|
. 3. Penutup
a. Peserta didik menyimpulkan pembelajaran yang telah dibahas bersama
dengan dipandu guru.
b. Guru mengkonfirmasi baik mengenai pemahaman peserta
didik yang sudah benar maupun yang masih harus diluruskan terhadap materi
pembelajaran.
c. Peserta didik melalkukan refleksi mengenai:
apa yang telah dipelajari dan manfaatnya, serta menyadari tentang sikap
perilaku yang dirasakan baik serta menyadari tentang kemampuan
pengetahuan yang telah diperolehnya.
d. Guru
menutup pembelajaran dengan berdoa
|
(70 menit)
|
Tanggung jawab
Teliti
Religius
|
I.Alat dan Sumber Belajar
1. Buku Tematik Terpadu Kurikulum 2013 (Tema 4)
2. Gambar yang sesusai dengan materi
3. Lingkungan disekitar kelas atau sekolah
J . Penilaian
1. Rubrik siswa:
a. Rubrik Penilaian Presentasi “Demonstrasi Menggunakan Gambar tentang
Hubungan Jenis Pekerjaan dengan Kondisi Geografis (dataran tinggi dan rendah)”.
Beri tanda (√ ) pada kolom
sesuai dengan presentasi temanmu.
Kalimat yang digunakan
|
Kalimat jelas dan mudah dimengerti
|
Kalimat cukup jelas, tetapi ada beberapa kata yang sulit dimengerti
|
Kalimat sulit dimengerti
|
Suara saat presentasi
|
Jelas terdengar
|
Kurang jelas
|
Tidak Terdengar
|
Kesesuaian gambar dengan
jenis pekerjaan
|
Seuai
|
-
|
Tidak Sesuai
|
Sikap saat presentasi
|
Berani dan penuh percaya
diri
|
Cukup berani, tetapi tampak
masih ragu
|
Tidak percaya diri (malu dan tidak mau bicara)
|
b. Rubrik Penilaian Presentasi
“Proses Pengolahan Teh ”
Beri tanda (√ ) pada
kolom sesuai dengan presentasi temanmu.
Bahas Kalimat yang
digunakan
|
Kalimat jelas dan mudah
dimengerti
|
Kalimat cukup jelas, tetapi
ada beberapa kata yang sulit dimengerti
|
Kalimat sulit dimengerti
|
Suara saat presentasi
|
Jelas terdengar
|
Kurang jelas
|
Tidak terdengar
|
S Sikap saat presentasi
|
Berani dan
penuh percaya diri
|
Cukup berani, tetapi tampak
masih ragu
|
Tidak percaya diri (malu dan
tidak mau bicara)
|
d. Rubrik Penilaian “Kemampuan menjelaskan hubungan teknologi pengolahan
teh dengan jenis-jenis pekerjaan pemetik teh, pengusaha kebun teh, dan pekerja
pabrik teh.
Ketepatan mengidentifikasi jenis
pekerjaan
|
Tepat dalam mencocokkan antara jenis pekerjaan dengan teknologi
pengolahan teh (sederhana dan modern)
|
Tidak tepat dalam mencocokkan antara jenis pekerjaan dengan teknologi
pengolahan teh (sederhana dan modern k tepat
|
|
Bahasa
yang digunakan
|
Kalimat jelas dan mudah
dimengerti
|
Kalimat sulit dimengerti
|
|
Rasional
|
Rasionalnya tinggi dalam menghubungkan antara jenis pekerjaan dengan
teknologi pengolahan teh
|
Rasionalnya rendah dalam menghubungkan antara jenis pekerjaan dengan
teknologi pengolahan teh
|
|
d. Daftar periksa untuk mengolah informasi (Bahasa Indonesia)
Sudah
|
Belum
|
|
Menulis semua proses pengolahan teh
|
||
Menulis secara runtut
|
||
Menulis dengan kata baku
|
e. Daftar periksa untuk judul
teks cerita “Proses Pengolahan Sumber daya alam yang ada di sekitarmu”
Judul
|
Jelas
|
Tidak Jelas
|
Sesuai dengan SDA di sekitar tempat tinggalnya
|
Sesuai
|
Tidak sesuai
|
2. Penilaian Sikap (kerjasama,
tanggung jawab, menghargai pendapat orang lain).
Sikap
|
Belum terlihat
|
Mulai terlihat
|
Mulai berkembang
|
Membudaya
|
Keterangan
|
Kerjasama
|
|||||
Tanggung Jawab
|
|||||
Menghargai pendapat
|
Semarang, 20 April 2014
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru
Kelas IV
(.........................) (.........................)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar